Sabtu, 11 November 2017

TAGIHAN PKB KOMUNITAS PJOK KEC JATIWANGI 2017

KUMPULAN TAGIHAN PKB IN ON IN KOMUNITAS PKB PJOK KEC JATIWANGI 2017
JURNAL KEGIATAN AKHIR "IN ON IN' PKB KOMUNITAS PJOK KEC JATIWANGI KAB MAJALENGKA
Klik DIBAWAH INI :
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4682272610163902671#editor/target=post;postID=74718464176780159


Jurnal Kegiatan Mandiri







Petunjuk Pengisian Jurnal.



1.    Isilah jurnal kegiatan mandiri pada kegiatan on the job learning di bawah ini sesuai dengan waktu, esensi materi, dan aktivitas pembelajaran yang Saudara lakukan.

2.    Satu jurnal diisi untuk laporan satu Modul Kelompok Kompetensi.

3.    Tuliskan materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi Saudara ada modul tersebut.





Jurnal Kegiatan Mandiri pada On the Job Learning Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka In-On-In



Nama Peserta
:
DENI SUHERMAN, S.Pd
Sekolah
:
SD NEGERI BURUJULWETAN III
Mapel / Paket Keahlian
:
PJOK – SD
Kelompok Kompetensi
:
G
Judul Modul
:
*      PEDAGOGIKTIK
Dalam Pembelajaran
*      PROFESIONAL
Ilmu Urai, Faal Tubuh, Sosiologi Dan Belajar Gerak
Jenjang
:
SEKOLAH DASAR





























No
Hari / Tanggal
Esensi Materi dari Kegiatan Pembelajaran yang Dipelajari
Aktivitas Pembelajaran / Lembar kerja yang Diselesaikan
1
Rabu,
04 Oktober 2017
MODUL G (PEDAGOGIK)
Kegiatan Pembelajaran 1
Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran
1.       Teknologi Informasi dan Komunikasi
a.       Perangkat keras (hardware) TIK .
b.       Perangkat lunak
2.       Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
3.       Peran guru dalam mengaplikasikan TIK di sekolah
4.       Pemanfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi
TM, IN 1 :
Ø  Kegiatan Pembelajaran 1
·         Paparan materi oleh IN
·         Pembagian tugas
·         menyelesaikan LK 01 (hal 31)
Memahami Perangkat TIK Dalam Pembelajaran
·         Menyelesaikan LK 02 (hal 33)
Memahami dan Mengidentifikasi Perangkat TIK Dalam Pembelajaran
·         Menyelesaikan Latihan/Kasus/Tugas (hal 34)


MODUL G (PROFESIONAL)
Kegiatan Pembelajaran 1
Pengetahuan Ilmu Urai untuk Pengembangan Sikap Peserta Didik
1.     Ilmu urai tubuh
Otot manusia terbagi atas 3 yakni otot polos,otot lurik, dan otot jantung
2.    Ilmu urai tulang
3.    Osteologie (Ilmu yang Mempelajari Tentang Tulang)
4.    Ilmu Urai Persendian
TM, IN 1 :
Kegiatan Pembelajaran 1
·         Paparan materi oleh IN
TM. ON
·         Menyelesaikan LK 01 (hal 47)
Memahami dan Mengidentifikasi Ilmu Urai Tulang
·         Menyelesaikan LK 02 (hal 49)
Memahami dan Mengidentifikasi Ilmu urai Otot
·         Menyelesaikan LK 03 (hal 50)
Memahami dan Mengidentifikasi Ilmu Urai Persendian
Menyelesaikan Latihan/Kasus/Tugas (hal 50)


Kegiatan Pembelajaran 2
Ilmu Faal Tubuh 2
1.    Ilmu Faal Tubuh
2.    Sistem Ekskresi Pada Manusia
3.    Sistem Pencernaan
4.    Manfaat Ilmu Faal Tubuh Dalam Penanaman Sikap Peserta Didik

TM, IN 1 :
Kegiatan Pembelajaran 2
·         Paparan materi oleh IN
TM. ON
·         Menyelesaikan LK 2.1 (hal 92)
·         Menyelesaikan LK 2.2 (hal 93)




Kegiatan Pembelajaran 3
Konsep Sosiologi PJOK
1.     Konsep Sosiologi dalam Pembelajaran PJOK
2.     Penerapan Sosiologi Olahraga Dalam PJOK
3.     Gejala-Gejala Gangguan Sosiologik pada Peserta Didik
4.     Pemanfaatan Sosiologi olahraga dalam pembelajaran PJOK
TM, IN 1 :
Kegiatan Pembelajaran 1
·         Paparan materi oleh IN
TM. ON
·         Menyelesaikan LK 3.1 (hal 114)


Kegiatan Pembelajaran 4
Penerapan Belajar Gerak dalam Pembelajaran PJOK
1.    Tahapan Belajar Gerak
2.    Pemberian Umpan Balik (Feedback) dalam Belajar Gerak
3.    Bentuk dan Jenis Umpan Balik
4.    Langkah-Langkah Pemberian Umpan Balik
TM, IN 1 :
Kegiatan Pembelajaran 1
·         Paparan materi oleh IN
TM. ON
·         Menyelesaikan LK 4.1 (hal 138)
·         Menyelesaikan Latihan/Kasus/Tugas
Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi saya pada modul ini adalah:
1.    Pedagogik ;
·         Masih belum memahami jenis dan fungsi software

2.    Profesional ;
·         Masih sulit untuk menghapal dan mengenal fungsi, letak  otot
·         Masih sulit membedakan fungsi gerak




           

Mengetahui
Kepala Sekolah

Jatiwangi,     Oktober 2017
Peserta












IRYANTO, S.Ag
Nip. 196302261986101003

DENI SUHERMAN, S.Pd
Nip. 197101182003121001




KECAKAPAN HIDUP


LK-KK J. Ped. KP 01
LEMBAR KERJA

KELOMPOK IV

KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)

KOMUNITAS PJOK KECAMATAN JATIWANGI TAHUN 2017





NAMA KELOMPOK                 :    IV
ANGGOTA
No
Nama
Nip
1
Deni Suherman, S.Pd
197101182003121001
2
Tarpin, S.Pd
196811272005011004
3
Sudiman, S.Pd
196405082006041005
4
Dede Dwirahayu, S.Pd
196403061988032004
5
Heni Sumarni, S.Pd
196602191988032006



Kegiatan
:
Mengidentifikasi Konsep Pengembangan Potensi dan Aktualisasi Diri Peserta Didik secara terperinci.
Waktu
:
3 X  45 menit
Bahan
:
220GD00J Pengembangan Potensi, Modifikasi materi Pembelajaran dan Profesionalisme Guru
Tujuan
:
Mengidentifikasi Konsep Pengembangan Potensi dan Aktualisasi Diri Peserta Didik
Skenario Kegiatan
:
1.      Siapkan bahan bacaan dan buku sumber sesuai materi
2.       Pilih salah satu materi dalam pembelajaran PJOK
3.       Susunlah tujuan pembelajaran pada materi tersebut 

Soal Mandiri

No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah yang dimaksud dengan kecakapan hidup dan apa hubungannya antara kecakapan hidup dan potensi peserta didik. Apa persamaan antara kecakapan hidup dan potensi Anak. Tambahkanlah contoh-contoh yang Anda dapat pahami dari penjelasan materi pelajaran!
1.    Yang di maksud dengan kecakapan Hidup (life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan penghidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
2.    Hubungan kecakapan hidup dan potensi anak yaitu Potensi peserta didik sangat mempengaruhi dalam kecakapan hidup seseorang. maka dalam hal ini semakin tinggi potensi seseorang semakin banyak pula kesempatan yang ia dapat untuk mengembangkan dalam kehidupanya.
3. Persamaan antara kecakapan hidup dan potensi Anak yaitu Kecakapan mampu mengenal diri atau personal, kesamaan kecakapan untuk berpikir rasional, 
4.    Contoh : Siswa mampu mengatur pormasi dalam barisan pada saat akan berolahraga, siswa mampu mengelola kelas, siswa mampu mengatur temannya dalam melakukan pemanasan sebelum berolahraga
2.
Bagaimana hubungan antara mata pelajaran Penjas dengan kecakapan hidup, dan kecakapan apa sajakah yang dapat dikembangkan melalui penjas dan bagaimana penjelasannya?
1.      Hubungan antara mata pelajaran Penjas dengan kecakapan hidup yaitu karena dengan sering melakukan olahraga dan pola hidup yang sehat maka pelakunya dlm keseharian nya akan lebih produktif dan lebih bermanfaat dalam masyarakat atau lingkungan kerja.
2.      Kecakapan hidup apa yang dapat dikembangkan melalui penjas yaitu Mengembangkan kecakapan keterampilan gerak dan mampu memecahkan masalah dalam kesulitan melakukan gerak dan mampu untuk membantu siswa melakukan pengambilan keputusan masa kini dan di masa depan.
3.
Bagaimana Anda menjelaskan hubungan antara potensi dan kemampuan gerak serta faktor individual apa saja yang menentukan keberhasilan pembelajaran?
Potensi adalah kemampuan yang terdapat dalam benda yang bergerak sedangkan kemampuan gerak sendiri adalah gerakan yang di lakukan oleh benda tersebut.
1.      Ada materi yang dipelajari
Yakni berkaitan dengan materi yang diberikan pada
siswa. Jika siswa telah memahami atau
telah mengetahui konsep dalam pengalaman siswa, maka akan mempercepat proses penguasaan materi.
2.      Faktor lingkungan siswaArtinya faktor yang berkaitan dengan lingkungan siswa. Jika lingkungan menguntungkan, melengkapi serta mampu mempengaruhi siswa lebih cepat menguasai materi dan mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa.
3.      Faktor instrumental
Yakni berkaitan dengan sarana dan prasarana yang ada saat pembelajaran siswa. Misalnya media pembelajaran, kelengkapan alat siswa berupa buku paket, serta kepedulian orang tua dalam memenuhi kelengkapan belajar anak.
4.      Keadaan individu siswa 
Artinya berkaitan dengan motivasi atau minat belajar siswa, karena faktor minat sebagai faktor penentu keberhasilan siswa. Meskipun berbagai sarana terpenuhi, lingkungan mendukung serta kepedulian orang tua tinggi, akan tetapi minat tidak ada, akan menyebabkan rendahnya prestasi.
5.      Proses pembelajaran 
Berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Faktor ini meliputi 
perencanaan, pelaksanaan serta tindak lanjut dalam pembelajaran.
Pengelolaan kelas sesuai dengan langkah, materi, metode serta penggunaan media yang ada akan mempengaruhi proses transformasi nilai-nilai pembelajaran pada siswa. (Mulyasa, 2003:12)

4.
Kecakapan apa sajakah yang termasuk ke dalam kecakapan generik? Sebutkan beberapa kecakapan tersebut dan bagaimana upaya pengembangannya dapat dilakukan dalam pembelajaran Penjas?
Kecakapan yang mencakup hal di antaranya yaitu :
Kecakapan personal skil, kecakapan sosial,
Kecakapan mencakup kesadaran diri atau memahami (selp awarenes) dan kecakapan berpikir, kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi dan kerjasama

5.
Bagaimana Anda memahami arti dari motivasi dan peranannya dalam keberhasilan pembelajaran. Bagaimana pula cara yang tepat untuk membangkitkan motivasi dalam pembelajaran Penjas? Jelaskan pula bagaimana program sekolah terkait dengan kompetisi antar kelas dan antar sekolah dapat diluncurkan untuk mendukung potensi dan aktualisasi peserta didik?
Kecakapan dalam memberikan dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan tindakan, tujuan tertentu

Progam sekolah dalam upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. Setelah membahas beberapa tips atau cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Pemberian bea siswa, juara kelas, juara menabung, penghargaan atlet dll sangat bermanfaat.



EVALUASI


LK-KK J. Ped. KP 02
LEMBAR KERJA (Mandiri)

NAMA KELOMPOK                 :    IV
ANGGOTA
No
Nama
Nip
1
Deni Suherman, S.Pd
197101182003121001
2
Tarpin, S.Pd
196811272005011004
3
Sudiman, S.Pd
196405082006041005
4
Dede Dwirahayu, S.Pd
196403061988032004
5
Heni Sumarni, S.Pd
196602191988032006

No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apa perbedaan konsep evaluasi dengan konsep assessment ditinjau dari dua model pembelajaran, yaitu: model atau pendekatan konvensional yang memperhatikan pada hasil pembelajaran (product) dan model atau pendekatan tematik integrative yang lebih menekankan pada proses pembelajaran (process)? Pembahasannya harus Anda fokuskan pada esensi penilaian sebagai proses pengumpulan informasi untuk memberi umpan balik kepada guru dan penilaian sebagai upaya menentukan status capaian belajar anak. Tambahkan lah contoh-contoh yang Anda alami di lapangan!
Konsep evaluasi pembelajaran
Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat pentiang dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidika, karena evaluasi mencerminkan seberapa jauh perkembangan hasil belajar.
Dengan evaluasi, maju mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depannya.
Konsep asessment
Adalah sebagai penilaian proses dan hasil blajar siswa (out comes)
Disisi lain asessment merupakan sarana yang secara kronologis membantuk guru dalam memonitor siswa.
Maka dari itu asessment adalah merupakan bagian dari pembelajaran, bukan merupakan hal yang terpisahkan.
Asessment menitik beratkan penilaian pada proses belajar siswa
Dalam hal ini asesment tidak hanya dapat menilai hal dari proses belajar siswa saja akan tetapi juga kemajuan belajarnya
Dengan demikian guru dapat menentukan arah kebijakan dalam pemberian pembelajaran pada bagian materi yang masih dianggap sulit, jadi guru dapat mempersiapkan materi tersebut dengan baik. 
2.
Apakah yang dimaksud dengan authentic assessment dan mengapa serta bagaimana model penilaian ini diberlakukan dalam model pembelajaran pendekatan ilmiah dan tematik terpadu dalam kurikulum 2013. Bagaimana kedudukan penilaian otentik dalam Kurikulum 2013 tersebut.?


Penilain Autentic (Autentic Asessment) adalah seuatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsif-prinsif penilaian, pelaksanaan berkelanjutan. Bukti-bukti autentic , akurat dan konsisten sebagai akuntasbilitass publik.
Kedudukan penilaian autentic pada kurikulum 2013 adalah memiliki relepensi terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik melalui : 5 M
1.      Mengenali
2.      Menanya
3.      Mengumpulkan informasi
4.      Mengasosiasiakan
5.      Mengkomunikasikan


MODIFIKASI PEMBELAJARAN PJOK
VOLI DAN BOLA BASKET 2017


LK-KK J. Ped. KP 03
LEMBAR KERJA (Mandiri)


NAMA KELOMPOK                 :    IV
ANGGOTA
No
Nama
Nip
1
Deni Suherman, S.Pd
197101182003121001
2
Tarpin, S.Pd
196811272005011004
3
Sudiman, S.Pd
196405082006041005
4
Dede Dwirahayu, S.Pd
196403061988032004
5
Heni Sumarni, S.Pd
196602191988032006

No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Buatlah modifikasi Pembelajaran permainan bola voli, materi passing bawah !






Modifikasi pembelajaran Bola Voli Passing Bawah
Alat yang disediakan :
1.      Penggunaan media Bola Plastik
2.      Lapang Voli ukuran mini
3.      Net Voli
4.      Menimang bola dengan media papan dengan kedua tangan
Siswa dibagi dalam 2 regu, tiap regu 4 orang atau sesuai dengan kebutuhan
Cara permainannya sama halnya dengan permainan bola voli biasanya/ mini, hanya cara service yaitu dilakukan dengan cara dilempar atau dilambungkan dengan catatan harus melewati net. Pihak lawan menerima bola tersebut dengan cara ditangkap dan di oper pada ten yang satu ke teman iannya dalam regunya. Lemparan bola harus dilempar dengan 2 tangan dan menerima pun dengan menggunakan 2 tangan pula, operan dilakukan sebanyak 3 kali, setelah itu bola dilempat kemabli ke lapang lawan dst.

Latihan lempar tangkap  3 vs 3 (relay game)
Fasilitas dan peralatan
– bola voli mini (ukuran 3 atau 4) atau bola voli normal (ukuran 5). Menggunakan bola yang plastik/sintetis
– menggunakan lapangan badminton atau setengah lapangan bola voli normal
– dapat menggunakan tali untuk net atau net badminton apabila net voli tidak ada



2.
Buatlah modifikasi Pembelajaran permainan bola basket materi passing dalam bentuk permainan !






Permainan Tim
Siswa dibagi dalam 2 tim atau kelompok yang saling bertanding. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan adalah lapangan berlantai dengan luas disesuaikan dengan jumlah siswa yang bertanding dengan dua gawang. Peraturan permainannya adalah setiap tim berusaha memasukkan bola ke gawang. Cara membawa bola yaitu dengan cara mendriblle bola sebanyak 3 pantulan. Bola hanya boleh dimainkan dengan kedua tangan. Setiap tim harus memiliki pemain yang bertugas sebagai penjaga gawang. Permainan ini merupakan gabungan dari permainan sepak bola dengan bola basket. Lama permainan adalah 2 x 15 menit.
Permainan Tepuk Bola.
Cara bermain :
Siswa yang akan bermain disesuaikan dengan jumlah bola. Apabila ada 10 bola maka yang bermain ada 10 siswa. Kemudian dibuat area bermain yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi lapangan. Lalu para siswa yang memgang bola melakukan dribbling di dalam area bermain. Selagi melakukan dribbling para siswa berusaha menepuk bola siswa yang lain dengan tangan yang bebas. Apabila bola tertepuk sehingga keluar dari area permainan, siswa yang bolanya tertepuk harus keluar dari daerah permainan dan dinyatakan kalah. Waktu permainan kira-kira 2 menit. Siswa yang menang adalah siswa yang masih berada di lapangan dan dalam kondisi masih mendribble bola.
 
Permainan Tarik Ekor
Cara Bermain :
Aturan bermain hampir sama dengan permainan tepuk bola. Perbedaannya hanya setiap beserta diberi ekor yang terbuat dari tali rafia kira-kira sepanjang 20 cm. Setiap peserta sambilmendribble bola harus menarik ekor peserta lain dan berusaha melindungi ekornya agar tidak dicabut peserta lain. Peserta yang ekornya tertarik atau tercabut harus keluar dari permainan. Peserta dinyatakan menang apabila setelah waktu habis, peserta tersebut masih berada di lapangan dengan keadaan masih mendribble bola dan ekornya tidak tercabut.
 
Permainan 10
Cara bermain :
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Jumlah anggota kelompok bisa 10, 15 atau 20 atau disesuaikan. Guru membuat suatu area permainan yang luasnya menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Semua peserta permainan harus berada dalam area permainan, tidak boleh keluar dari area tersebut. Siswa harus melakukan passing ke rekan sekelompoknya sampai mencapai 10 kali passing. Bola tidak boleh dibawa berjalan atau berlari. Kelompok yang tidak menguasai bola harus berusaha mengganggu yg tujuannya untuk mempersulit kelompok yang menguasai bola untuk melakukan passing, tetapi tidak boleh menyentuh anggota kelompok yang menguasai bola. Dalam melakukkan passing bola jangan sampai menyentuh lantai. Apabila bola menyentuh lantai hitungan passing harus dimulai dari awal lagi. Kelompok yang menang adalah kelompok yang bisa melakukan passing dengan sesama anggotanya sampai 10 hitungan dengan bola tanpa menyentuh lantai.
 
Permainan Lempar Bola Ke Kardus.
Cara bermain :
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok ( A dan B ) dengan jumlah yang sama. Masing masing kelompok berbaris memanjang ke belakang. Masing masing kelompok mendapat 1 bola. Ada kardus berada ditengah-tengah kelompok. Anggota dari masing-masing kelompok harus berusaha melempar bola tapi gerakannya adalah gerakkan passing dalam bola basket secara bergantian ke arah kardus tersebut berusah agar kardus tersebut bergeser ke daerah lawan Dibuat garis batas akhir. Apabila kardus melewati garis batas akhir kelompok lawan. Berarti kelompok itu keluar sebagai pemenang.
 
Kombinasi dari Dribbling, Passing dan Shooting
Cara bermain :
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah sama besar. Permainan ini sudah hampir menyamai permainan basket yang asli. Bedanya hanya di ring basket. Disini kita menggunakan orang sebagai ring basket. Pemain harus berusaha shooting kearah ring lawannya dan ring yang berupa orang tadi harus menangkapnya. Apabila dapat ditangkap itu menjadikan poin bagi tim yang shooting tadi. Arah bola pada shooting harus parabola. Para pemain dibolehkan melakukan dribbling, passing dan shooting. Aturan permainan bisa disesuaikan.
 
Rangkuman
Banyak permainan yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran teknik dasar bola basket. Apa yang telah penulis sampaikan adalah sedikit contoh dari bentuk-bentuk permainan tersebut. Demi tercapainya suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan menggembirakan untuk para siswa maka guru perlu memodifikasi pembelajaran bola basket ke dalam bentuk-bentuk permainan yang sederhana dimana dalam permainan itu terintegrasi berbagai teknik dasar permainan bola basket.

3.
Buatlah modifikasi Pembelajaran aktivitas kebugaran materi passing dalam bentuk permainan !





Lempar tangkap bola
Dibagi menjadi 3 kelompok, tiap regu sama jumlahnya
Membuat daerah kotak 3 buah masing-masing ukuran 5 x 5
Tiap kotak diisi dengan jumlah pemain yang sama
Bedakan konstum bajunya atau pake tanda warna untuk membedakan mana lawan dan mana kawan
Pada kotak sisi adalah titik (bisa dengan ember kosong,ban bekas,kardus atau tumpukan sepatu, lemparkan ke sasaran media tersebut.
Bola lemparan mengenai media tersebut berarti nilai 1 dan seterusnya.

Tujuan Permainan :
1.Melatih keberanian dalam melakukan passing atas
2.Melatih ketepatan passing atas
3.Melatih kerjasama tim
4.Melatih sportifitas
5.Kebugaran
Alat yang digunakan :
1. Bola voli/basket atau bola karet/plastik
2. Ban sepeda bekas/simpai
3. Bangku

Modifikasi Pembelajaran aktivitas kebugaran materi passing dalam bentuk permainan



KONVERSI HASIL NILAI PK GURU 2017
LK-KK J. Pro. KP 04
 
LEMBAR KERJA
(MANDIRI)
NAMA KELOMPOK                 :    IV
ANGGOTA
No
Nama
Nip
1
Deni Suherman, S.Pd
197101182003121001
2
Tarpin, S.Pd
196811272005011004
3
Sudiman, S.Pd
196405082006041005
4
Dede Dwirahayu, S.Pd
196403061988032004
5
Heni Sumarni, S.Pd
196602191988032006

No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Arief Sujana, S.Pd. adalah guru PJOK dengan jabatan Guru Pertama pangkat dan golongan ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yang mengajar 26 jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK GURU pada April 2016 dengan nilai 40. Apakah Arief Sujana, SPd. dapat naik pangkat tepat waktu (4 tahun) setingkat lebih tinggi, apabila unsur PKB dan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat?
1.     Konversi hasil nilai PK GURU = 40  diubah ke skala 0 – 100 sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009:

                                      40
            NilaiPK Guru= ————– x 100  =  71,42
                                      56

            Ingat nilai tertinggi PKG pembelajaran  
            adalah 56.
2.     Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tetapkan range nilai PKG dalam skala 0 – 100. Nilai 71,42 ternyata berada dalam rentang 61 – 75 dalam skala tersebut dengan sebutan “Cukup” (100%).

3.     Tentukan angka kredit per tahun yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. dengan menggunakan rumus tersebut di atas; maka angka kredit yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. untuk sub unsur pembelajaran pada tahun 2012 (dalam periode 1 tahun) adalah :

                                    (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
    kredit per tahun =  ————————————
                                           4

              {(50-3-5) x 24/24 x 75%}
              =    ———————————— =  7,88
                                         4

! untuk menetapkan AKK, AKPKB dan AKP wajib atau yang dipersyaratkan lihat Pasal 5 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009.  Arief Sujana, S.Pd. mengajar 26 jam tetap dihitung JM/JWM = 24/24, karena kewajiban mengajar 24 – 40 jam mengajar tatap muka.

4.       Angka kredit yang diperoleh Arief Sujana, S.Pd. sebanyak 7,88 per tahun. Apabila Arief Sujana, S.Pd. memperoleh nilai kinerja tetap “baik”, maka angka kredit untuk unsur pembelajaran yang dikumpulkan selama 4 tahun adalah 7,88 x 4 = 31,52





5.       Apabila Arief Sujana, S.Pd. melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan melakukan kegiatan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat, maka Arief Sujana, S.Pd memperoleh angka kredit PKB 3 (dari pengembangan diri) dan angka kredit penunjang 5. Jadi Arief Sujana S.Pd memperoleh angka kredit selama 4 tahun sebesar 32,52 + 3 + 5 = 39,52. 

Kesimpulan:
Karena angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat/jabatan adalah 50 (Guru Pertama pangkat Penata muda, golongan ruang III/a ke Guru Muda pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b). Jadi Arief Sujana, S.Pd tidak dapat naik pangkat/jabatan tepat dalam 4 tahun.

2.
Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a TMT 1 April 2013 mengajar mata pelajaran PJOK dan diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Adi Agus, SPd. memperoleh hasil penilaian kinerja sebagai guru 50 dan sebagai kepala sekolah mendapat nilai 20, serta melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per minggu berturut-turut selama 4 tahun. Jika ybs dalam 4 tahun terakhir memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari publikasi ilmiah dan karya innovatif, dan 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, apakah Adi Agus, SPd. dapat naik pangkat dalam kurun waktu 4 tahun?
·       Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1.     Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Adi Agus, S.Pd.  ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 50/56 x 100 = 89,29

2.     Nilai kinerja guru untuk unsur pembelajaran/pembimbingan = 89,29 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.

3.    Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. adalah:            

                            (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK
Angka kredit per tahun = —————————————                                                                            
                                                    4
       [{150 - (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%]
       =  —————————————–    = 29,75
                                      4
4
·         Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah:
1.       Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Adi Agus, S.Pd.ke skala nilai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 20/24 x 100 = 83,33

2.       Nilai kinerja Adi Agus, S.Pd. untuk unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah = 83,33 masuk dalam rentang 76 – 90 dengan kategori “Baik (100%)”.

3.       Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. adalah:

                                 (AKK – AKPKB – AKP)  x NPK
 Angka kredit satu tahun      =    —————————
                                                        4

                          {150 – (4 + 12) – 15} x 100%
                             ————————————  =  29,75
                                                4


4.     Total angka kredit yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. untuk tahun 2013 sebagai guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 25% (29,75) + 75% (29,75) =  7,44 + 22,31 =  29,75

5.     Karena selama 4 (empat) tahun terus menerus Adi Agus, S.Pd. mempunyai nilai kinerja yang sama, maka nilai yang diperoleh Adi Agus, S.Pd. sebagai kepala sekolah adalah: 4 x 29,75 = 119
6.     Jika Adi Agus, S.Pd. melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dan memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan pengembangan diri, 10 angka kredit dari publikasi ilmiah, dan karya inovatif, serta 8 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Adi Agus, S.Pd. memperoleh angka kredit kumulatif sebesar = 119 + 4 + 10 + 8 = 141. 

Kesimpulan : Adi Agus, S.Pd. tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b dengan jabatan Guru Madya dalam waktu 4 tahun, karena belum memenuhi persyaratan angka kredit yang diperlukan (150) untuk naik pangkat dan jabatan fungsionalnya (Permenegpan dan RB No. 16 Tahun 2009).

KOMPONEN PKB : KLIK

LK-KK J. Pro. KP 05
LEMBAR KERJA (Mandiri)
NAMA KELOMPOK                 :    IV
ANGGOTA
No
Nama
Nip
1
Deni Suherman, S.Pd
197101182003121001
2
Tarpin, S.Pd
196811272005011004
3
Sudiman, S.Pd
196405082006041005
4
Dede Dwirahayu, S.Pd
196403061988032004
5
Heni Sumarni, S.Pd
196602191988032006
No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Jelaskan Komponen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan !
PKB dilaksanakan bertujuan
supaya kebutuhan guru untuk mencapai standar kompetensi profesi dan/atau meningkatkan kompetensinya di atas standar kompetensi profesinya yang sekaligus berimplikasi kepada perolehan angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru.
PKB mencakup tiga hal;
1.    Pengembangan diri,
     Pengembangan diri adalah upaya-upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar mampu melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya dalam pembelajaran/pembimbingan termasuk pelaksanaan tugas-tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah. Kegiatan pengembangan diri terdiri dari diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru untuk mencapai dan/atau meningkatkan kompetensi profesi guru yang mencakup: kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional atau
      Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui diklat fungsional dan/atau kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru.
2.    Publikasi ilmiah,
     Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum. 
3.    Karya inovatif.
     Usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya.
     Dengan menilik kondisi dan perkembangan dunia yang semakin menglobal sementara kedudukan guru yang tidak tergeserkan dalam fungsinya sebagai pencerdas bangsa dan memajukan dunia pendidikan, tentunya menjadi ‘kemestian’ kata kunci ‘profesional’ guru yang wajib selalu ditingkatkan disamping perlu juga dilakukan program-program lain yang mendukung.Karena itu, guru jangan sampai hanya disibukkan dengan mengajar saja (meski memang sudah menjadi aktivitas rutin yang dilakoni guru), tapi juga harus mampu menampilkan profesionalitasnya dalam menjalankan fungsi-fungsinya.

2.
Jelaskan mekanisme Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan !


Mekanisme Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan !
Yaitu :
Mekanisme yang harus ditempuh untuk melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
Tahap 1: Setiap awal tahun semua guru wajib melakukan evaluasi diri untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ajaran sebelumnya. Evaluasi diri dan refleksi merupakan dasar bagi seorang guru untuk menyusun rencana kegiatan pengembangan keprofesian yang akan dilakukan pada tahun tersebut
Tahap 2:  Hasil evaluasi diri guru yang dilengkapi dengan dokumen pendukung antara lain perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru yang bersangkutan selanjutnya akan digunakan untuk menentukan profil kinerja guru dalam menetapkan apakah guru akan mengikuti program peningkatan kinerja untuk mencapai standar kompetensi profesi atau kegiatan pengembangan kompetensi lebih lanjut.
Tahap 3: Melalui konsultasi dengan Kepala Sekolah, Guru dan Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan membuat perencanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (menggunakan Format-2). Konsultasi ini diperlukan untuk menentukan apakah kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dilaksanakan di sekolah, di KKG
Tahap 4:  Koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan tingkat sekolah bersama dengan Kepala Sekolah, menetapkan dan menyetujui rencana final kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru (Format 2-3). Perencanaan tersebut memuat kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang akan dilakukan oleh guru baik secara mandiri dan/atau bersama-sama dengan guru lain di dalam sekolah, di KKG/MGMP/MGBK maupun kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Dinas Pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang akan dilaksanakan di kabupaten/kota dan memberikan anggaran atau subsidi kepada sekolah maupun KKG/MGMP/MGBK.
Tahap 5:  Guru menerima rencana program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang mencakup kegiatan yang akan dilakukan di dalam dan/atau luar sekolah. Rencana kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan juga mencakup sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu setelah guru mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan. Jika diperlukan, dalam melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, seorang guru dapat menerima pembinaan berkelanjutan dari seorang guru pendamping. Guru pendamping tersebut ditetapkan oleh kepala sekolah dengan syarat telah berpengalaman dalam melaksanakan proses pembelajaran dan telah mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan serta memiliki kinerja minimal baik berdasarkan hasil penilaian kinerja guru.
Tahap 6:  Guru selanjutnya melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang telah direncanakan baik di dalam dan/atau di luar sekolah. sekolah berkewajiban menjamin bahwa kesibukan guru melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan tidak mengurangi kualitas pembelajaran peserta didik.
Bagi guru yang telah memiliki kompetensi sesuai standar atau di atas standar
Program pengembangan keprofesian berkelanjutan (Diklat Pengembangan) diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan kompetensi terkait dengan pelaksanaan tugas utama/kinerja guru, pengembangan model pembelajaran aktif dan materi-materi ajar berbasiskan IT/ICT, serta  pengembangan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah/karya inovatif.

Tahap 7:  Setelah mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan, guru wajib mengikuti penilaian kinerja guru di akhir semester. Penilaian kinerja guru di akhir semester tersebut dimaksudkan untuk melihat peningkatan kompetensi yang telah dicapai oleh guru setelah melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Selain itu, hasil penilaian kinerja yang diperoleh akan dikonversi ke perolehan angka kredit. Gabungan angka kredit perolehan dari penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang telah diikuti guru akan diperhitungkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru serta merupakan bahan pertimbangan untuk pemberian tugas tambahan atau pemberian sanksi bagi guru. Sebagai bukti bahwa guru telah melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan guru diwajibkan membuat deskripsi diri terkait dengan kegiatan pegembangan keprofesianberkelanjutan yang dilaksanakan dan dilampirkan dalam usulan angka kreditnya.
Tahap 8:  Di akhir semester, semua guru dan koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan tingkat sekolah melakukan refleksi apakah kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang telah diikutinya benar-benar bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran. (Format-4).
Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagaimana dijelaskan pada tahapan tersebut perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut dilakukan oleh Koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan kabupaten/kota bekerjasama dengan Koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan tingkat sekolah. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan monitoring dan evaluasi direncanakan dan dilaksanakan dengan aktivitas mengkaji kekuatan, permasalahan dan hambatan serta pemecahannya untuk perbaikan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan di masa mendatang.  Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh koordinator dilaksankaan pada pertengahan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.


KTI
NAMA LEMBAR KERJA          : LK 1, LK 2
NAMA KELOMPOK                 : IV
ANGGOTA
No Nama Nip
1 Deni Suherman, S.Pd 197101182003121001
2 Tarpin, S.Pd 196811272005011004
3 Sudiman, S.Pd 196405082006041005
4 Dede Dwirahayu, S.Pd 196403061988032004
5 Heni Sumarni, S.Pd 196602191988032006
NO NAMA PERANKAT FUNGSI KETERANGAN
1 DVD Player Drive berarti penggerak atau pemutar.DVD ROM DRIVE berarti penggerak atau pemutar pada sebuah DVD ROM.perangkat ini memiliki bentuk fisik yang sama persis seperti CD ROM DRIVE akan tetapi memiliki fungsi yang berbeda fungsi DVD ROM DDRIVE adalah untuk membaca data atau program pada DVD
2 Scaner Berfungsi sebagai alat yang bisa membaca, merekam dan mengambil informasi suatu benda baik 2D atau 3D dan menghimpunnya untuk anda dengan berbentuk gambar. Begitu juga dengan Fungsi Scanner Komputer. Berbeda dengan         Printer, Scanner hanya bisa mengambil informasi gambar dan menampilkan pada Komputer dan bisa diambil dalam bentuk file data. Jadi jika anda memasukkan foto maka akan menghasilkan foto itu sendiri dalam bentuk digital (gambar dalam komputer), dan jika anda memasukkan benda maka akan menghasilkan gambar itu sendiri.
3 Reiciver dirancang untuk penerimaan sinyal televisi, yang berarti harus dihubungkan ke pesawat TV, yang dapat digunakan sebagai OSD (on screen display). Dalam kenyataannya, sisi depan umumnya sangat sedikit dilengkapi dan hanya terdapat beberapa tombol dan peraga, hanya sangat sedikit receiver yang bisa menampilkan nama serta informasi lainnya melalui tampilan alphanumeric, kadang-kadang tanpa tampilan sama sekali. Sehingga jika Anda adalah pehobi radio, Anda harus menyalakan TV untuk mengetahui saluran yang sedang didengarkan.
4 Komputer 1. Mempermudah pekerjaan. 2. Sebagai Alat komunikasi   3. Sebagai alat untuk hiburan
5 Projector
Tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke dinding atau layar
 
6 Notebook / Laptop sebagai media yang sangat membantu rutinitas pekerjaan seseorang, terutama bagi mereka yang mobilitasnya tinggi. Dimana laptop memang didesign kecil, ringan, portable, sehingga mudah uuntuk dibawa kemana-mana. Laptop juga memiliki baterai seperti halnya handphone yang berguna sebagai menyimpan sumber listrik untuk menyalakan laptop, tanpa perlu disambungkan dengan sumber listrik.
6 Notebook / Laptop sebagai media yang sangat membantu rutinitas pekerjaan seseorang, terutama bagi mereka yang mobilitasnya tinggi. Dimana laptop memang didesign kecil, ringan, portable, sehingga mudah uuntuk dibawa kemana-mana. Laptop juga memiliki baterai seperti halnya handphone yang berguna sebagai menyimpan sumber listrik untuk menyalakan laptop, tanpa perlu disambungkan dengan sumber listrik.
7 Mainboard atau Motherboard Pengatur koneksi input-output (chipset), soket prosessor, soket memory (RAM),  soket kartu grafis (VGA card) dan soket kartu tambahan (additional cards seperti PCI, ISA). 
8 Hardidisk Harddisk adalah media penyimpanan data permanen, jadi data tidak hilang meskipun listrik sudah dimatikan. Harddisk berisi sebuah cakram magnetik yang mampu menyimpan data. Ukuran harddisk dinyatakan dalam Byte (B), contoh: 160GB (160 milyar byte). Harddisk ditemukan  pertama kali oleh Reynold Johnson di tahun 1956. Harddisk pertama berukuran 4.4 MB
9 Optical Drive
Optical Drive adalah alat pembaca untuk media penyimpan data berupa Cakram Optik DVD / CD. Ada dua jenis DVD atau CD : DVD atau CD ROM (Read Only Memory) yaitu hanya bisa membaca isi dari disk DVD / CD. Sedangkan DVD atau CD RAM (Random Access Memory) yaitu bisa membaca dan menulis atau lebih umum bisa memcopy (backup). DVD atau CD RAM lebih dikenal dengan istilah DVD-RW atau CD-RW (Read Write)
 
10 Keyboard Keyboard adalah sebuah papan ketik yang berisi semua model huruf, angka, karakter dan tanda baca yang menjadi sarana bagi pengguna komputer dalam memasukkan data ke komputer  

















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar